Rabu, 06 April 2011

PENGANTIN SEHARI

Cerpen pertama
Jakarta, 31 januari 2011
originally created by ntan

Hujan diluar gerimis beserta hatinya yang miris, sudah seminggu ini perasaannya sakit, tubuhnya lemas  seolah tak percaya  hari minggu kemarin adalah hari terakhir mendengar suara laki-laki yang akan menjadi suaminya, matanya berkaca-kaca hendak menangis sejadi-jadinya, pernikahan itu batal seketika.
 “I love you Din..” begitulah kata-kata terakhir dari calon suami yang membuatnya menjadi wanita sempurna, masi terngiang di telinganya. ujian ini sgt berat untuk Andin.
“Rafi..” berulang kali nama laki-laki itu selalu terucap sendu dari mulut Andin. Dadanya sesak mengingat kenangan bersama Rafi, terurai tangis kepedihan.. matanya menerawang ke masa lalu.
“Sabar nak, manusia boleh berencana tapi Tuhanlah yang menentukan sayang.” Ayah Andin berusaha menabahkan hati Andin yang sakit, tapi Andin tak menghiraukannya.
“Tuhan..aku tak kuat lagi kehilangannya, berat terasa beban ini. Kembalikan dia untukku lagi..aku ingin dia..” desah nafas berat Andin, wajahnya pucat pasi bibirnya hanya bergetar mengucap “kembalikan dia”, beberapa kali pingsan tak sadarkan diri. Keluarganya hanya bisa mengeluh dan merintih melihat Andin yang hanya terpuruk meratapi kesedihannya..

PACARKU HILANG

Bismillahirrahmanirrahim.....
Assalamu'alaikum wr.wb


Salam hangat untuk cinta, untuk hati yang pernah tersakiti, untuk hati yang mencinta tapi di abaikan, untuk jiwa yang memiliki cinta tapi di khianati,,,semua akan berlalu bila kau yakini akan ada pengganti yang lebih baik.


Cerpen mungkin lebih tepatnya disebut cerpan alias cerita panjang ini (karena ceritanya yang cukup panjang) alhamdulillah akhirnya bisa di share juga,,,
Masi banyak kekurangan aku membuatnya, karena dalam sehari cerpan ini bisa selesai kurampungkan apa adanya, mengalir begitu saja mungkin lebih meluahkan kepada perasaanku sebenarnya..mohon kritik dan sarannya...


selamat membaca....


************


Menuggu kabar darinya, seharian ini aku bimbang, no-nya tak bisa di hubungi, aku berkali-kali sms tapi smsnya tetap saja pending. Aku takut dia menghilang, aku khawatir..apa yang harus kulakukan. Tak ada no yang bisa dihubungi hanya ku tunggu dalam penantian yang membosankan untukku. Dia tetap tak mengabari.


Pacaran dengannya bagaikan pacaran dengan alat teknologi. Karena long distance yang memisahkan kita. Aku asli Bogor tapi karena mendapat beasiswa kuliah di Jakarta kemudian aku hijrah dengan meninggalkannya, aku salalu bilang padanya “ tunggu aku, aku pasti pulang” tapi entah dengan perasaannya. Aku mengerti kalo sampe saatnya dia akan kehabisan kesabaran untuk menungguku.Masi tak ada kabarnya, aku tak karuan, kepala ku pusing memikirkannya, aku hendak menangis, hatiku sakit, pikiran buruk bersarang di otakku, aku lemas dan aku tak mau makan.